Tangerang, indotvnews.co.id – Peh Cun yang berasal dari Bahasa Hokkian yang dipendekkan dari Pe Leng Cun / Pe Liong Cun bermakna “mendayung perahu naga”.[1]Walaupun perlombaan perahu naga bukan lagi praktik umum di kalangan Tionghoa-Indonesia, namun istilah Peh Cun tetap digunakan untuk menyebut festival ini. adapun Festival ini dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek dan telah berumur lebih 2300 tahun dihitung dari masa Dinasti Zhou. hingga saat ini perayaan Phe Joen masih berlanjut di kota tangerang,
Terbukti dengan adanya perahu Phe Joen yang berusia ratusan tahun lalu di wilayah kelurahan Sukajadi kec. Karawaci, Kota Tangerang yang masih di simpan dan dipelihara oleh masyarakat setempat.
RUDI AK UHU yang merupakan keturunan dari penemu perahu Phe Tjoen menjelaskan asal mula nenek buyutnya menemukan perahu yang terdampar di kali cisadane pada ratusan tahun lalu.
Rudi menambahkan arti kata dari phe tjoen merupakan balap perahu sejak ratusan tahun silam, karena mengalami kerusakan akibat dimakan usia, sang pemilik menambahkan dengan perahu phe tjoen lainnya pada tahun 1910, yang patah akibat menabrah perahu bambu (Getek), saat pertandingan.
Untuk perahunya sendiri tidak pernah dirubah sedikitpun, keseluruhannya masih sediakala, hanya bangunan dilakukan renovasi dan ditambahkan ornamen naga yang terbuat dari lempengan besi, dan untuk perawatannya tidak sulit,
Bukan hanya di rawat, warga sekitar juga melaksanakan ritual atau perayaan tahunan yang dilaksnakan pada akhir bulan Mei atau awal bulan juni.
Selain warga sekitar,H. MULYANI, S.Ip Lurah sukajadi juga sering berkunjung ke tempat dimana perahu phe tjoen berada, pada saat perayaan atau pun ritual, dan dirinya berharap perahu peninggalan ratusan tahun ini dicatat untuk dijadikan cagar budaya
comments (0)